Senin, 16 Januari 2012

 SUARAMU ADALAH JARAKMU.

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya:

"Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"

Seorang murid setelah berpikir cukup lama menjawab:

"Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."

"Tapi..." sang guru balik bertanya, "Lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dpt berbicara secara halus?"

Hampir semua murid memberikan alasan, namun tak satupun jawaban yg memuaskan.

Sang guru lalu berkata:

"Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara kedua hati mrk menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mrk harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mrk berteriak, semakin pula mereka menjadi marah & dgn sendirinya jarak hati yang ada diantara keduanya pun menjadi lebih jauh lagig. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."

Sang guru masih melanjutkan;

"Sebaliknya, apa yg terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tdk berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dr mulut mrk begitu halus & kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?"

"Karena hati mrk begitu dekat, hati mrk tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mrk memahami apa yg ingin mrk sampaikan."

"Ketika kamu sdg dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lg hendaknya kamu tdk mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, sikap sabar dan tidak mengucapkan kata2 mungkin merupakan cara yg bijaksana. Krn waktu akan membantumu.

Positive thinking will be better...


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!